Tumisan - Masakan Cepet Tanpa Ribet


Assalamu'alaikum,

Hai, siapa di sini yang seperti aku yang jarang punya waktu senggang kecuali weekend? Banyak lah pasti ya, apalagi untuk ibu-ibu yang bekerja seperti saya. Setiap hari pulang pergi naik kereta komuter Depok-Jakarta, Jakarta-Depok. Pergi pagi pulang petang, alamaaakk, keras kali betis ini lama-lama, hahaha. Belum lagi, sampai rumah harus gedubrakan di dapur dulu untuk makan malam suami sebelum akhirnya badan ini bisa direbahkan. Kalau sudah capek pasti malas kan ya masak yang aneh-aneh yang membutuhkan waktu lama untuk masaknya. Salah satu pilihan masakan andalan kalau sudah begini adalah tumisan. Banyak yang sependapat kan ya kan, hahaha. Memang, tumisan adalah masakan paling mudah dan cepat selain sayur bayam. Menurut pengalaman saya, yang sedikit membutuhkan waktu dalam membuat tumisan adalah menyiapkan sayuran atau isi tumisannya. Bagaimana tidak, misal mau numis buncis, kan harus siangi pinggirnya dulu kemudian potong-potong dan seterusnya. Ya kalau isinya cuma satu macam, kalau berbagai macam misal buncis dengan wortel dan sebagainya? Memang sih, tidak memakan waktu yang sangat lama untuk eksekusi itu, tapi kalau badan sudah berontak untuk istirahat, rasanya ingin melihat saja eh mateng sendiri, hihihihi. Tapi, untuk itu saya sekarang sudah punya cara untuk mengatasinya dan menurut saya banyak yang menerapkan hal yang sama. Selengkapnya terus baca sampai selesai ya.

Kembali lagi, sewaktu awal saya menikah dan belajar masak, tumisan dan sayur bayamlah yang selalu saya eksekusi sampai dapat rasa yang pas dan sesuai selera. Kalau untuk resep tumisan pastilah se-Indonesia Raya juga sudah hafal resepnya. Tapi tunggu dulu, saya menilik, ada beberapa versi resep tumisan sesuai dengan apa yang akan ditumis dan selera masing-masing orang yang memasak. Beberapa yang sering saya perhatikan adalah resep xanderskitchen, andinskitchen, dewi_kitchen, dan bunda_didi. Dari resep-resep yang bertebaran, bumbu inti dari setiap tumisan adalah 3 bumbu, yaitu bawang merah, bawang putih, dan cabai (merah, hijau, rawit). Dengan 3 bumbu inti itu saja tumisan sudah enak. Tapi tergantung bahan yang akan dimasak tumis juga, ada yang menambahkan bumbu-bumbu lain sesuai cita rasa masing-masing. Misalnya tomat, serai, bawang bombai, kemiri, lengkuas, kunyit, daun jeruk, daun salam, dan sebagainya. Jika yang ditumis itu sayuran, biasanya bumbu yang digunakan adalah bumbu inti tadi. Akan tetapi, jika yang akan ditumis adalah produk laut maupun daging-dagingan, biasanya mereka menambahkan bumbu-bumbu tambahan tadi tetapi disesuaikan dengan cita rasa masing-masing. Beberapa yang saya coba memang enak-enak, tetapi untuk beberapa tumisan saya menghindari penggunaan serai karena tidak terlalu cocok di lidah suami saya.
Nah, untuk melengkapi pembahasan tumisan ini, tempo hari saya juga memasak tumisan putren (jagung muda). Untuk putren ini ternyata memiliki trik agar saat di masak bijinya tidak rontok. Saya dapatkan trik ini saat baca postingan ci xanderskitchen di instagram. Baca di bawah setelah resep ya, hehehe.

Tumis Putren Saus Tiram

Tumis Putren Saus Tiram by @frillyfirefly

Bahan:
1 plastik putren (jagung muda)
1 plastik kecil telur puyuh
2 ons udang
2 buah wortel
Air secukupnya

Bumbu:
7 buah cabai merah keriting
2 buah cabai rawit merah
5 siung bawang merah
3 siung bawang putih
2 sdm saus tiram
2 lembar daun salam
Garam secukupnya
Gula secukupnya
Kaldu bubuk (jika memakai)

Langkah Memasak:
1. Kupas putren dan bersihkan serabut-serabutnya, cuci bersih
2. Kupas wortel (optional), cuci bersih, kemudian potong serong
3. Pisahkan udang dari kepalanya, cuci bersih
4. Didihkan secukupnya, masukkan putren sebentar kemudian angkat dan potong memanjang
5. Cuci telur puyuh, kemudian rebus ke dalam air mendidih 15 menit, angkat dan kupas
6. Iris cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih
7. Panaskan sedikit minyak, tumis bumbu yang diiris dan daun salam, tunggu sebentar hingga harum
8. Masukkan udang, tumis hingga kemerahan
9. Masukkan wortel, aduk sebentar, lanjutkan dengan memasukkan putren, aduk
10. Masukkan saus tiram di pinggir penggorengan (biarkan sedikit caramelized) kemudian aduk rata bersama dengan wortel dan putren.
11. Masukkan telur puyuh, aduk sebentar, matikan api
12. Sajikan hangat-hangat

TIPS:
1. Telur puyuh. Jika membeli telur puyuh di abang-abang sayur biasanya adalah telur puyuh yang sudah matang. Tapi, untuk campuran masakan, saya suka merebus kembali supaya teksturnya gempi (padat) sehingga saat dicampurkan masakan tidak mudah hancur. Setelah di rebus kembali, dalam keadaan masih panas, saya masukkan ke air es untuk memudahkan saya dalam mengupas kulitnya.
2. Putren (jagung muda), rebus sebentar putren di air mendidih. Setelah itu, potong memanjang. Hasilnya? Cantik, sudah saya buktikan sendiri setiap kali memasak putren.

Nah sekarang kalau yang punya waktu mepet-mepet seperti saya ini pasti harus punya cara untuk memudahkan memasak malam hari sepulang kantor. Saya biasanya punya persiapan untuk masak malam 2 atau 3 hari ke depan. Misalnya, saya belanja sayur sawi putih, kangkung, buncis, wortel, dan jagung manis. Saya akan meluangkan waktu 1 malam untuk memproses sayuran-sayuran itu beserta bahan-bahannya. Sawi putih akan saya cuci bersih kemudian saya potong-potong dan rendam sebentar di air garam, kemudian cuci bersih lagi dan tiriskan airnya sebentar, setelah itu masukkan ke food container dan simpan dalam kulkas. Begitupun dengan kangkung. Buncis, saya siangi tulang pinggir na, cuci bersih dan potong-potong sesuai selera, masukkan food container, simpan dalam kulkas. wortel hanya akan saya cuci dan simpan dalam food container. Jagung manis hanya saya bungkus dengan plastik wrap. Semuanya masuk ke dalam kulkas dan saya pakai maksimal 3 hari di dalam kulkas. Saya juga sempatkan untuk mengupas bawang merah dan bawang putih secukupnya dan saya simpan pula ke dalam food container. Selesai. Dengan cara ini saya dapat menghemat waktu saya dalam memasak malam hari sepulang kantor. Nah, bagaimana? Semoga membantu ya tips-nya.

Oh iya, saya menulis ini semua bukan berarti saya merasa pro ya karena saya juga sedang dalam tahap awal belajar dan saya share perjalanan belajar saya karena mungkin bermanfaat untuk yang lain juga, hehe. Sekian cerita, resep, tips yang bisa saya bagikan kali ini. Semoga bermanfaat ya.

Wassalamu'alaikum

Comments